Slogan Jambi: “Sepucuk Jambi, Sembilan Lurah”
Slogan “sepucuk jambi sembilan lurah” pada lambang Provinsi
Jambi memiliki
makna yang mendalam bagi masyarakat Jambi. Ini bermakna satu kesatuan
kebangsaan, satu kesatuan rakyat dan wilayah Jambi dalam bingkai negara
kesatuan Republik Indonesia. Juga melambangkan kebesaran dari Sepucuk Jambi
Sembilan Lurah dari sialang lantak besi sampai durian batakuk Rajo dan Tanjung
Jabung.
Dari
barbagai sumber yang ada, “Sepucuk Jambi Sembilan Lurah" diambil dari
naskah Undang-undang Piagam Pencacahan Kisah Negeri Jambi yang ditulis Ngebi
Sutho Dilago Priyayi Rajo Sari 13589H/1937 M. Pada kitab itu tertulis
"Yang bernama Pucuk Jambi itu adalah uluan Jambi, pertama Pulau Umak,
disanalah durian di Takuk Rajo sébelah ulu sialang belantak besi antara dengan
tanah Minangkabau, maka itulah yang bernama pucuk Jambi." Sedangkan makna
dari Sembilan Lurah itu merupakanan anak Batanghari Jambi. menggambarkan luasnya wilayah Kesultanan Melayu
Jambi yang merangkumi sembilan lurah dikala pemerintahan Orang Kayo Hitam,
yaitu : VIII-IX Koto, Petajin, Muaro Sebo, Jebus, Aer Itam, Awin, Penegan, Miji
dan Binikawan.
Ada
juga yang berpendapat bahwa wilayah Kesultanan Jambi dahulu meliputi 9 buah
lurah yang dialiri oleh anak-anak sungai (batang), masing-masing bernama : 1.
Batang Asai 2. Batang Merangin 3. Batang Masurai 4. Batang Tabir 5. Batang
Senamat 6. Batang Jujuhan 7. Batang Bungo 8. Batang Tebo dan 9. Batang Tembesi.
Batang-batang ini merupakan Anak Sungai Batanghari yang keseluruhannya itu
merupakan wilayah Kesultanan Melayu Jambi. Hal ini inilah yang dinamakan Sembilan Lurah.
Masyarakat Jambi adalah masyarakat yang taat pada ajaran agama. Itulah salah
satu makna dari gambar masjid di logo Jambi.
dikutip dari berbagai sumber.
dikutip dari berbagai sumber.
keeerreeeeennn
BalasHapus